NABIREKAB.GO.ID – Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Nabire bersama sejumlah instansi terkait menggelar Pelatihan Sistem Informasi Orang Papua (SIO Papua) bagi tim pelatih kabupaten dan kader kampung.
Pelatihan bagi tim pelatih kabupaten dilaksanakan pada Selasa, 22 November 2022 dan diikuti beberapa instansi di Kabupaten Nabire yakni Bappeda, Dukcapil, DPMK, BPS dan Dinkominfo yang akan menjadi pelatih bagi kader kampug di Kabupaten Nabire pada tahun-tahun mendatang. Tiga hari berikutnya, Rabu, 23-Jumat, 25 November 2022 dilanjutkan dengan pelatihan bagi 60 kader kampung.
Pelatihan ini dilaksanakan di Hotel JDF Nabire dan dibuka secara resmi oleh Asisten III Setda Nabire, Yakob Tagi mewakili Bupati Nabire, Mesak Magai, S.Sos.,M.Si dan ditutup oleh Yermias Degei mewakili Bupati Nabire.
Materi dan Peserta Pelatihan
Pelatihan SIO Papua diikuti oleh perwakilan kampung dari 4 distrik yakni Distrik Yaur 4 Kampung, Distrik Napan 3 Kampung, Distrik Teluk Umar 4 Kampung, dan Distrik Wapoga 5 Kampung. Peserta pelatihan terdiri dari Kepala Kampung 16 orang, Sekretaris Kampung 16 orang, Kader Kampung 32 orang, Staf Distrik 4 orang dan didampingi oleh masing-masing kepada distrik.
Selama tiga hari, para kader dibekali dengan sejumlah materi dari fasilitator dari Provinsi Papua, yakni Ibu Lince Urus dari DPMK dan OAP Provinsi Papua, Ibu Yani Samakori dari Tim Transisi Bakti/Skala, Bapak Frengky Waimbo dari Dinkominfo Provinsi Papua, Petrus Supardi dari Tim Transisi Bakti, Zakeus Marey pelatih Provinsi, dan Adi Budijanto pelatih Provinsi serta pelatih kabupaten dari Tim Transisi Bakti Yuni, Fresan, dan Doni.
Para fasilitator membekali paserta/kader kampung dengan sejumlah materi, yakni “Pengantar Pendataan Keluarga dan Peran Kader dalam Pendataan dan Perencanaan Kampung”; “Pengenalan SIO Papua”; “Variabel Pendataan”, “Simulasi Pendataan Keluarga”; “Data Entry Online dan Simulasi”; “Fitur SIO Papua Online (Surat, Filter, Berita, Helpdesk)”; “Pengantar SIO Papua Offline”; “Pemanfaatan Data Menggunakan Excel”;”Pemanfaatan Data Menggunakan Excel (lanjutan)”; “Bisnis Proses Dasar/Pengelolaan Akun”; “Rencana Tindak Lanjut dan Time line Pendataan dan Penginputan”.
Pesan Bupati Mesak Kepada Kakam, Kadistrik dan Kader
Bupati Mesak dalam sambutannya yang disampaikan Asisten III Setda Nabire, Yakob Tagi mengatakan, “Program SIO Papua ini penting agar pemerintah kampung, distrik dan kabupaten memiliki data terpilah sehingga perencanaan pembangunan dan anggaran ke depan tepat sasaran, khususnya dana Otonomi Khusus. Saya minta para peserta ikuti pelatihan ini baik agar mendapatkan bekal untuk melakukan pendataan.”
Bupati Mesak dalam sambutan penutupan yang disampaikan oleh Plt. Kepala Dinkominfo Nabire, Yermias Degei menegaskan, “Saya minta para kepala kampung dan kepala distrik wajib mendukung kader kampung agar pendataan ini sukses dilaksanakan dan beberapa bulan ke depan harus sudah terinput di aplikasi SIO Papua.”
Apa Itu SIO Papua?
Yermias Degei mengatakan, Program SIO Papua adalah salah satu terobosan yang dilakukan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK)-LANDASAN dalam rangka meningkatkan pemanfaatan data kontekstual Papua untuk Perencanaan Pembangunan di tingkat Kampung, distrik dan kabupaten.
“Secara khusus KOMPAK telah mengembangkan sistem pendataan yang dulunya dikenal dengan istilah SAIK (Sistem Administrasi dan Informasi Kampung). Mulai tahun 2020 SAIK berubah menjadi Aplikasi SIO Papua yang menyajikan data terpilah antara Orang Asli Papua dan selain Papua, “ kata Degei.
Degei mengatakan,“Ketersediaan data terpilah ini ke depan diharapkan dapat memenuhi amanat Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) tentang pengakuan dan penghormatan hak-hak dasar orang asli Papua.”
“Aplikasi ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan data dan informasi dasar kampung sehingga dapat mendukung administrasi pemerintahan, perencanaan pembangunan, peningkatan layanan dasar, dan pengembangan kegiatan ekonomi kampung,” kata Degei.
Degei menjelaskan, “Aplikasi SIO Papua dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Papua. Saat ini sejumlah kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat tengah melakukan pendataan terpilah. Khusus untuk Nabire, tahun sebelumnya telah dilaksanakan dua distrik yakni Moora dan Teluk Kimi. Tahun ini, Distrik Teluk Umar, Distrik Wapoga, Distrik Yaur dan Distrik Napan. Tahun depan, kami akan tentukan beberapa distrik sesuai dengan ketersediaan anggaran yang bersumber dari dana Otsus,” kata Degei.
Bagaimana Proses Penyediaan Data Terpilah?
Yermias menjelaskan, peroses penyiapan SIO Papua diawali pelatihan kader, kemudian kader melakukan sensus di kampung masing-masing. Pendataan ini dilakukan di seluruh keluarga yang terdapat di dalam wilayah kampung tersebut. Setelah menyelesaikan pendataan, maka langkah selanjutnya adalah menginput semua data yang terkumpul ke dalam aplikasi SIO Papua.
“Data yang terkumpul akan diimput dan secara otomatis akan terpilah dalam aplikasi ini. Terpilah antara penduduk asli Papua dan lainnya serta juga terpilah data pokok kependudukan, pendidikan, kesehatan, data bantuan sosial dan data keuangan. Jadi, ini lebih rinci karena bukan melalui survey tetapi ini sensus di lapangan,” kata Yermias Degei.
Jadi, kata Degei, data pribadi tidak ditampilkan untuk umum di aplikasi ini. Data pribadi dilingdungi dan yang ditampilkan dalam diaplikasi ini adalah hasilnya yang dapat dipergunakan untuk perencanaan pembangunan dalam kerangka Otsus. “Untuk melihat data tersebut dapat diakses di website SIO Papua, yakni siopapua.com,” tuturnya.
Bagaimana Pemanfaatan Data?
Kepada wartawan, Yermias Degei menjelaskan, “Data terpilah yang tersedia khusus Kabupaten Nabire saat ini baru dua distrik yakni Teluk Kimi dan Moora. Dengan pelatihan ini, kita harapkan bahwa tahun 2023 tersedia data terpilah 6 distrik dan tahun berikutnya kita ingin semua distrik dapat dilatih agar data terpilah di Kabupaten Nabire tersedia.”
“Jadi data yang akan tersedia di aplikasi SIO Papua nantinya dapat dimanfaatkan oleh kepala kampung di tingkat kampung untuk pembangunan kampung, dan ditingkat distrik oleh kepala distrik, dan ditingkat kabupaten oleh organisasi perangkat daerah. Tingkat kabupaten untuk perencanaan Bappeda, menyangkut bantuan sosial di Dinas Sosial, kabijakan program dan anggaran di bidang kesehatan di pasti di Dinas Kesehatan dan sama juga Dinas Pendidkan dan OPD lainnya. Kita harapkan agar dengan data ini, dana Otsus dapat disalurkan tepat sasaran dan dapat dirasakan oleh masyarakat,” kata Degei.
Kolaborasi KOMPAK
KOMPAK merupakan merupakan program kerja-sama Pemerintah Indonesia dan Australia, telah bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat untuk mendukung upaya perbaikan pelayanan dasar di Kabupaten Jayapura, Nabire, Paniai, Asmat, Boven Digoel di Papua serta Kabupaten Manokwari Selatan, Sorong, Fakfak dan Kaimana di Papua Barat.
Menjelang berakhirnya KOMPAK pada tahun 2022, berbagai ujicoba model semakin menunjukkan capaian, sehingga proses replikasi dan pelembagaan menjadi kebutuhan vital.
Agar inovasi-inovasi ini dapat dikenal luas oleh pemerintah kabupaten dan masyarakat di luar wilayah kerja KOMPAK, maka Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat bersama KOMPAK telah menginisiasi kegiatan Forum Inspirasi Tanah Papua bertema “Praktik Baik Kolaborasi untuk Percepatan Peningkatan Kesejahteraan.” [Tim Dinkominfo Nabire]
7,264 orang membaca tulisan ini