Dalam kehidupan masyarakat baik masyarakat tradisional maupun masyarakat modern sekalipun, akan selalu ditemui permasalahan-permasalahan sosial yang dialami seperti anak yatim Piatu, Anak Cacat, Orang Jompo (Manula), PSK/WTS dan sebagainya.
Di Kabupaten Nabire jumlah penyandang permasalahan sosial (masih menggunakan data tahun 2009) sebagaimana tabel di bawah ini :
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut seperti pembinaan melalui ceramah, penanganan melalui panti asuhan dan sebagainya. penanganan masalah sosial, dilakukan oleh pemerintah dan yayasan/LSM yang bergerak di bidang sosial. Di Kabupaten Nabire terdapat beberapa Panti Asuhan (masih menggunakan data tahun 2009) yaitu :
1. Panti Asuhan Kanguru Jln. Jakarta Karang Mulia
2. Istiqomah di Kelurahan Bumi Wonorejo
3. Apik Wanggar Jln. Kapuas Karadiri
4. Panti Pencapetra Jln. DS. Y. Mamoribo
5. Pesat di Kalibobo
6. Ponpes As-Syafiiyah Jln. Pipit
7. Pondok Kasih Ibu di Karang Tumaritis
8. Ponpes Hidatullah Jln. Waharia Km 9
9. St. Theresia di Bukit Meriam
10. Marganiningsih di Bukit Meriam
11. Al Madinah Jln. Kesatriaan
Sedangkan Asrama yang ada di Kabupaten Nabire (masih menggunakan data tahun 2009) sebagai berikut :
1. Kamu Barat di Kalibobo
2. Sukikai Jln. Pipit
3. Kamu Utara di Kali Bobo
4. Mapia di Kali Bobo
5. Damai di Kali Bobo
6. Dani di Karang Mulia
7. Toli di Karang Tumaritis
8. Napan di Jln. Mandala
9. Putri Moni di Kolor
10. Asrama Putri di Jln. Merdeka
11. Kamu Utara Putri di Kali Bobo
12. Pondok Kasih Ibu di Karang Tumaritis
13. Savelber di KPR Nabarua
Di Kabupaten Nabire juga terdapat beberapa Yayasan Sosial yang menjadi binaan Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Nabire (masih menggunakan data tahun 2009) yaitu :
1. Pendidikan dan Sosial Ekonomi Itawadi bidang kegiatan Panti Asuhan dan Pembinaan Masyarakat Terasing
2. Filia bidang kegiatan Pembinaan Masyarakat Terasing dan Penyantun Anak Terasing
3. Putra Pegunungan Bintang bidang kegiatan Pemberian Beasiswa Bagi Anak Kurang Mampu
4. Lapupae bidang kegiatan Pembinaan Ekonomi Masyarakat Pedalaman
5. Kelabo bidang kegiatan Peningkatan Usaha Sosial Ekonomi Masyarakat Miskin
6. Sosial Ekonomi dan Pendidikan Puyapigu bidang kegiatan Penyantun Anak yatim Piatu Terlantar
7. Asrama Pendidikan Islam Karadiri bidang kegiatan Pondok Pesantren dan Panti Asuhan
8. Pengembangan Usaha Guna Masyarakat Moge (Pugummo) bidang kegiatan Menampung Anak Yatim Piatu dan Putus Sekolah Non Panti
9. Yayasan YPPGI bidang kegiatan Pendidikan dan Persekolahan
10. Yayasan Bina Mandiri Utama (Yabimu) bidang kegiatan Pengembangan Masyarakat
11. Enaimo Keitai bidang kegiatan Penyantun anak terlantar non panti
12. Denyut Desa bidang kegiatan Pembinaan Pengembangan remaja putus sekolah
13. Anyuasen bidang kegiatan Pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan menengah
14. Anubeta Taubat bidang kegiatan Pekabaran Injil dan Kesehatan Masyarakat
15. Satya Wiyata Mandala bidang kegiatan Pendidikan
16. Al-Falah bidang kegiatan Madrasah dan Panti Asuhan
17. Pendidikan Persekolahan Katholik (YPPK) bidang kegiatan Pendidikan (TK, SD, SMP dan SMA)
18. Pendidikan Kristen bidang kegiatan Pendidikan (SD s/d Perguruan Tinggi)
19. Madona bidang kegiatan Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat
20. Pekerjaan Sosial bidang kegiatan Kesejahteraan Msyarakat dan Pembinaan Pemuda dan Remaja
21. Pelayanan dan Pengembangan Sosial Aweida bidang kegiatan Pengembangan Masyarakat Agama dan Kesejahteraan Sosial
22. Polidaya Indonesia bidang kegiatan Kesejahteraan Masyarakat dan Usaha Ekonomis Produktif
23. Pendidikan Kejahteraan dan Pelayanan Injil bidang kegiatan Pendidikan Kesejateraan Masyarakat dan Pelayanan Injil
24. Syalom Nabire bidang kegiatan Pendidikan dan Kursus Keterampilan
25. Rondai Raya Nabire bidang kegiatan Pendidikan dan Kesejteraan Masyarakat
26. Pesat bidang kegiatan Pendidikan dan Keterampilan
27. Serikat Moni bidang kegiatan Penyantunan Anak Terlantar dan Pengembangan Masyarakat Moni
28. Arminiah Papua Nabire bidang kegiatan Penyantum Yatim Piatu
29. Umania Papua bidang kegiatan Pengembangan Masyarakat
30. Hidatullah bidang kegiatan Penyantun Anak Yatim Piatu, Terlantar dan Miskin
31. Bhakti Mandala bidang kegiatan Pendidikan
32. Hasrat Suci Mandiri bidang kegiatan Penyantun Putri Pedalaman
33. Kanguru bidang kegiatan Panti Asuhan
34. Muhamadiyah bidang kegiatan Penyantun Anak Yatim Piatu dan Terlantar
35. Pondok Kasih Ibu bidang kegiatan Pendidikan dan Panti Asuhan
36. St. Theresia dan Taruna Karsa bidang kegiatan Pendidikan dan Panti Asuhan
Dalam memaksimalkan peran lembaga-lembaga sosial perlu dilakukan pembinaan dan kerjasama yang sinergis antara pemerintah dan lembaga-lemabga sosial tersebut. Organisasi/lembaga yang menjadi binaan Dinas Kesejahteraan sosial Kab Nabire (masih menggunakan data tahun 2009) terdiri dari :
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan keluarga dilakukan melalui 13 variabel yaitu :
1. Agama
2. Pangan
3. Sandang
4. Papan
5. Kesehatan
6. Pendidikan
7. Keluarga Berencana 8. Tabungan
9. Interaksi dalam keluarga
10. Interaksi dalam lingkungan
11. Informasi
12. Transportasi
13. Peran dalam masyarakat
Berdasarkan variabel tersebut terdapat 5 tahapan keluarga sejahtera yaitu :
1. Keluarga Pra Sejahtera
yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (Basicneeds) secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, sandang, papan dan kesehatan.
2. Keluarga Sejahtera Tahap I
yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial Psikologis (Sosial Psycological Needs), seperti kebutuhan akan pendidikan, keluarga berencana, interaksi dalam keluarga, interaksi dalam lingkungan tempat tinggal dan transportasi.
3. Keluarga Sejahtera Tahap II
yaitu keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan perkembangannya (Developmental Needs) seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.
4. Keluarga Sejahtera Tahap III
yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasarnya, kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhan pengembangannya,namun belum dapat memberikan sumbangan yang maksimal terhadap masyarakat, seperti secara teratur memberikan sumbangan dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan sosial, keagamaan, kesenian, olahraga, pendidikan dan sebagainya.
5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus
yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi segala kebutuhannya baik yang bersifat dasar, sosial psikologis maupun yang bersifat pengembangan dan telah dapat pula memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.
1,317 orang membaca tulisan ini