NABIREKAB.GO.ID – Bupati Nabire, Mesak Magai, S.Sos., M.Si mengatakan, konsekuensi Nabire sebagai ibu kota Provinsi Papua Tengah adalah menyerahkan sejumlah aset Pemkab Nabire ke Provinsi Papua Tengah.
“Kami sebagai ibu kota mau atau tidak mau, wajib menyerahkan sejumlah aset Pemkab Nabire ke Provinsi Papua Tengah, terutama aset perkantoran sambil provinsi mempersiapkan perkantoran,” kata Bupati Nabire, Selasa, (29/11).
Bupati Mesak mengatakan, total asset Pemkab Nabire diperkirakan mencapai Rp 3. 500. 000. 000. 000 (tiga triliun lima ratus milyar) lebih. “Jumlah itu terdiri dari aset tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan dan irigasi, serta buku-buku. Jadi, kita serahkan sejumlah gedung untuk perkantoran Provinsi Papua Tengah sambil mempersiapkan gedung permanen,” kata Bupati.
Dijelaskan Bupati Mesak, penyerahan aset ini telah disepakati para Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Satuan Tugas (Satgas) Pengawalan Daerah Otonom Baru (DOB) Kelompok Kerja (Pokja) II dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) se-wilayah Papua Tengah pada Selasa (6/9/2022) lalu.
Berikut ini adalah sejumlah asset Pemda Nabire berupak kantor yang disepakati untuk diserahkan ke Provinsi Papua Tengah.
“Pada Rakor itu, selain membicarakan penyerahan aset dari Pemkab Nabire, juga telah membicarakan pembentukan perangkat daerah dan manajemen aparatur sipil negara (ASN), mendorong penyusunan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi, hingga memacu pembentukan Majelis Rakyat Papua (MRP), dan pelantikan dan peresmian provinsi tetapi agenda ini sudah terlaksana,” kata Bupati Mesak.
Diketahui, pada kunjungan Wamendagri, masyarakat adat Wate menghibahkan lahan seluas 75 hektar untuk pembangunan kantor gubernur Papua Tengah. (Dinkominfo Nabire)
6,367 orang membaca tulisan ini