nabirekab.go.id,- Senin (05/06/2016) diadakan Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2016 yang bertempat di halaman Kantor Bupati Nabire. Bertindak sebagai Komandan upacara Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Nabire Clemens Danomira,S.Sos, Pemimpin upacara Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana Ronny Abidondifu,SSTP, M.Si, Pembaca UUD 1945 Suratin Simanjuntak dari SKPD BLH dan sebagai Inspektur upacara Wakil Bupati Kabupaten Nabire Amirulah Hasim,S.IP, M.Si.
Hari ini kita semua memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 5 Juni. Pada tahun ini Badan Lingkungan Hidup PBB telah menetapkan “Thema yaitu “Go Wild For Life”. Secara Nasional, kita menyesuaikan Thema Hari Lingkungan Hidup Indonesia 2016 adalah “Selamatkan Tumbuhan Dan Satwa Langka Untuk Kehidupan”. Demikian sambutan awal Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Amirulah Hasim,S.Ip, M.Si.
Menurut Ibu Menteri, Thema ini sangat penting bagi Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati. Namun banyak persoalan yang kita hadapi dalam keanekaragaman hayati tersebut. Sebagian besar spesies diketahui menghadapi ancaman kepunahan karena perusakan habitat dan perburuan. Oleh karena itu Pemerintah menegaskan upaya perlindungan terhadap Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL). Upaya konservasi secara langsung dapat mengatasi Wildlife crime, Konservasi yang menekankan pada upaya pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati secara tegas melarang adanya perburuan TSL dilindungi. Dikatakan Ibu Menteri, upaya konservasi ini secara nyata di lapangan dapat diarahkan untuk mengurangi konflik manusia-satwa liar dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan konservasi, sehingga dukungan sosial untuk perlindungan satwa liar meningkat dan ruang gerak perburuan akan semakin berkurang.
Selain itu kata Ibu Menteri, upaya lanjut yang berkaitan dan saling mendukung kelestarian hutan, ialah penerapan Sistim Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), yang menjamin pemanfaatan hasil hutan kayu yang bertanggung jawab dan legal. Demikian pula upaya kita untuk mengatasi akibat perubahan iklim melalui kawasan taman nasional, dengan menggencarkan wisata alam ke taman nasional maka nilai intangible dari hutan berupa keindahan alam akan memiliki arti ekonomi bagi masyarakat.
Lanjut Ibu Menteri, Permasalahan lingkungan lainnya secara intens juga memerlukan perhatian yang sangat serius meliputi masalah-masalah pencemaran air, udara dan B3 maupun limbah B3 serta kerusakan lingkungan hidup akibat kegiatan pertambangan. Masalah-masalah itu secara keseluruhan saling terkait, saling berasosiasi dalam satu kesatuan ekosistem, dimana kita manusia juga berada dan hidup di dalam ekosistem tersebut
Mengakhiri sambutannya, Ibu Menteri berharap agar momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini dapat menjadi alarm, tanda siaga kita untuk terus berupaya dan bekerja keras mengatasi berbagai masalah lingkungan dan kehutanan yang banyak, komplek dan rumit. Kerja keras kita akan membuahkan hasil yang baik untuk Indonesia kita tercinta. Mari kita lestarikan alam, jaga lingkungan, jaga hutan dan keanekaragaman hayatinya, karena ini merupakan anugerah yang tak ternilai dari Tuhan Yang Maha Esa kepada kita manusia.
Hadir pada upacara Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah Forkopimda Kabupaten Nabire, Sekretaris Daerah Drs Johny Pasande, Para Asisten Sekda, Para Staf Ahli Bupati, Para Kepala SKPD Se-Kabupaten Nabire, para Esalon III dan IV , Staf Aparatur Sipil Negara (ASN), Penggerak Pramuka Nabire, Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nabire, para tamu undangan lainnya. (U.R)
1,028 orang membaca tulisan ini