Nabirekab.go.id,- Jumat (20/05/2016) dilaksanakan Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional Ke-108 tahun 2016 yang bertempat di halaman Kantor Bupati Nabire, yang dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Nabire, Sekda Kabupaten Nabire Drs.Johny Pasande, Asisten I Sekda Drs I.Wayan Mintaya, Asisten II Sekda Ir Sukadi, Asisten III Sekda Pieter Erari,SE, M.Si. Para Pimpinan SKPD, Para Kabag dilingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Nabire, para pimpinan BUMN/BUMD, Perwira TNI/POLRI dan para tamu undangan lainnya. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Dandim 1705/Paniai, Letkol ARH. Yulian Iskandar, Sip, Perwira Upacara Hansari, S.Sos, M.Si (Staf Ahli Bidang Pemerintahan), Komandan upacara Daniel Maipon, S.STP (Kepala Bagian Perekonomian Daerah Setda Kabupaten Nabire), Penggerek Bendera Satpol PP, Pembaca UUD 1945 Iryanti Samuel, S.STP dan sebagai peserta upacara Perwakilan Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, POLRI, Polisi Pamong Praja, BUMN dan BUMD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Nabire.
Salah satu inspirasi yang bisa kita serap dari berdirinya Boedi Oetomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908 adalah munculnya sumber daya manusia Indonesia yang terdidik, memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan, dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Dengan tampilnya sumber daya manusia yang unggul inilah semangat Kebangkitan Nasional dimulai,”demikian kata Menteri Komunikasi Dan Informatika RI Rudiantara dalam sambutannya yang dibacakan oleh Inspektur Upacara DANDIM 1705/Paniai, Letkol ARH. Yulian Iskandar,Sip.
Menkominfo juga mengatakan bahwa sejak diproklamirkannya kemerdekaan, kita bangsa Indonesia telah berjanji dan berketetapan hati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam kondisi dan keadaan apapun. Komitmen terhadap NKRI ini sangat penting, mengingat setalah sekian lama berdri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut. Bahkan melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya mendapat medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya. Selain itu, kita juga menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara kultural. Munculnya kekerasan dan pornografi, terutama yang terjadi pada generasi yang masih sangat belia.
Lebih lanjut Menkominfo mengatakan, tantangan-tantangan baru yang muncul di depan kita tersebut memiliki dua dimensi terpenting, yaitu kecepatan dan cakupan. Oleh sebab itu Dirinya memandang penting Tema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter” yang diangkat untuk peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2016 ini, Dirinya juga berpendapat bahwa ada penekanan pada dimensi internasional dalam tema tersebut. Kerja nyata kita, kemandirian kita dan karakter kita semua terpusat pada pemahaman bahwa saat ini kita dihadapkan dalam kompetisi global, sehingga kita dituntut untuk saling bahu membahu bersama sesama anak bangsa untuk memenangkan persaingan-persaingan pada arus global. Sebagai satu kesatuan, mau tidak mau kita harus bangkit untuk menjadi bangsa yang kompetitif dalam persaingan pada tingkat global tersebut.
Kini bukan saatnya lagi mengedepankan hal-hal sekedar pengembangan wacana yang sifatnya seremonial dan tidak produktif. Kini saatnya bekerja nyata dan mandiri dengan cara-cara baru penuh inisiatif, bukan hanya mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama sebagaimana yang telah di praktikan selama ini. Hanya karena telah menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan berarti sesuatu telah benar dan bermanfaat. Kita harus membiasakan yang benar dan bukan sekedar membenarkan yang biasa.
Mengakhiri sambutannya, Menkominfo mengajak kepada semua pemimpin yang diberi amanat Allah yang mengemudikan jalannya bahtera pemerintahan untuk menyelenggarakan proses-proses secara lebih efisien. Mari pangkas segala proses yang pelayanannya berbelit-belit dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas. Mari bangun proses-proses yang lebih transparan. Mari berikan layanan tepat waktu sesuai jangka waktu yang telah dijanjikan. (U.R)
1,050 orang membaca tulisan ini