NABIRE-Mewakili Ketua Umum KONI Kabupaten Nabire yang juga Bupati Nabire Isaias Douw,S.Sos.,MAP., Ketua Harian KONI Kabupaten Nabire Madyo Prayitno membuka secara resmi Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Tenis Lapangan Junior, Jum’at (8/9) di Lapangan Pemda Nabire.
Sedianya Ketum KONI Kabupaten Nabire yang akan membuka Kejurkab tersebut, namun mengingat sedang bertugas diluar daerah maka Ketua Harian KONI ditugaskan membuka kejuaraan tersebut.
Dalam sambutanya, Ketua Harian KONI mengapresiasi Pengurus PELTI Kabupaten Nabire yang telah menjabarkan program KONI baik provinsi mapun kabupaten yang memfokuskan di tahun 2017 mencari atlet-atlet berbakat yang akan dibina menuju prestasi yang dipersiapkan menyongsong PON XX tahun 2020 di Papua.
“Kami mengharapkan segenap Pengurus PELTI Kabupaten Nabire agar terus membina atlet-atletnya untuk berprestasi , baik tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional,” ungkapnya.
Mmenurutnya, hal merupakan sebuah kesempatan sekaligus tantangan untuk bisa memunculkan dan menjadikan atlet-atlet yang berprestasi.
Madyo Prayitno mengharpkan adanya peningkatan pembinaan para atlet khususnya junior sehingga banyak para remaja yang tertarik untuk terjun didunia tenis lapangan.
Diungkapkan Ketua KONI, selama ini olahraga tenis lapangan cukup berjalan dengan baik, namun karena pemahaman yang keliru sehingga tenis lapangan mengalami kendala.
“Tenis lapangan dipahami sebagai olahraga para pejabat dan olahraga yang mahal.Untuk menghilangkan dua opini yang keliru itu, saya mengharapkan Pengurus PELTI dan insan-insan tenis lapangan untuk turun lapangan memberikan pemahaman kepada masyarakat dan mengetahui sebenarnya olahrtraga temis lapangan,” tuturnya.
“Memang benar bahwa tanpa biaya dan tanpa pengorbanan olahraga tidak akan berjalan, namun bukan berarti bahwa opini masyarakat bahwa tenis lapangan merupakan olahraga kaum pejabat dan mahal adalah keliru.Tenis lapangan juga merupakan olahraga masyarakat secara umum,” paparnya.
Ketua KONI mengajak kepada pengurus cabang-cabang olahraga yang hadir untuk bersama-sama memindahkan paradigma lama menuju paradigma baru, yakni seolah-olah milik pemerintah menuju olahraga milik bersama/masyarakat umum.
“Olahraga itu mahal, namunlebih mahal bila kita tidak berolahraga dan tidak mampu mengolahragakan olahraga,” ujarnya.
Menurutnya, Kejurkab tenis lapangan, disamping sebagai ajang silaturrahmi tetapi juga sebagai ajang evaluasi prestasi yang dicapai selama ini.
“Saya minta Pengurus PELTI Nabire terus melakukan pembinaan utamanya atlet-atlet junior menuju prestasi.Saya lihat atlet tenis lapangan senior saat ini jaraknya jauh dengan petenis-petenis lapangan dibawahnya (belum ada penggantinya),” ungkapnya.
“Saya minta kerja keras dari para Pengurus PELTI Nabire sehingga yang diharapkan bersama, memupuk atlet menuju prestasi bisa diwujudkan sehingga Nabire bisa berkibar didaerah lain bahkan secara nasional,” pungkasnya.
1,027 orang membaca tulisan ini