Nabirekab.go.id,- Pemberlakuan Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua sebagai mana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001, pada dasarnya adalah pemberian kewenangan yang lebih luas bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten untuk mengatur rumah tangganya, yang lebih bersifat Desentralisasi, Partisipatif dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat lokal. Inti dari pemberlakuan Undang-Undang Otonomi Khusus pada hakekatnya mengandung 3 (tiga) aspek, yaitu adanya keberpihakan pada kaum lemah, adanya pemberdayaan dan adanya perlindungan terhadap hak-hak dasar masyarakat Asli Papua. Pendekatan pembangunan yang berbasis pemberdayaan masyarakat, dianggap mampu untuk membangkitkan, memandirikan dan mensejahterakan masyarakat Asli Papua. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Nabire melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Kampung (BPMPK), pada hari Jumat, (04/12/15) bertempat di Aula BKD Kabupaten Nabire melaksanakan penyerahan bantuan berupa barang Otonomi khusus kelompok usaha ekonomi kreatif dan produktif bagi masyarakat Asli Papua Tahun anggaran 2015.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Sukiyo, S.Sos mengatakan jumlah penerima bantuan ekonomi kreatif dan produktif tahun ini terdiri dari 41 kelompok masyarakat Asli Papua. Dirinya juga menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Nabire Nomor 6 Tahun 2015 tentang penyerahan bantuan berupa barang kepada masyarakat Asli Papua. Surat Kepala BPMPK Kabupaten Nabire, Nomor 800/690/BPMPK, tentang pembentukan panitia pelaksanaan kegiatan program bantuan bagi usaha ekonomi kreatif dan produktif bagi masyarakat Asli Papua di Kabupaten Nabire Tahun anggaran 2015. Serta Surat Kepala BPMPK Kabupaten Nabire No.570/752/BPMPK tanggal 3 Desember 2015 tentang undangan peserta penerima barang.
Selanjutnya, dalam sambutanya Penjabat Bupati Kabupaten Nabire Sendius Wonda, SH,MSi, yang dibacakan oleh Sekda Drs Johny Pasande, yang juga sekaligus secara resmi membuka acara penyerahan bantuan berupa barang Otonomi Khusus kelompok usaha ekonomi kreatif dan produktif bagi masyarakat Asli Papua Tahun 2015 di Kabupaten Nabire, mengatakan dalam rangka memberdayakan masyarakat Asli Papua melalui kegiatan usaha ekonomi kreatif dan produktif, Pemerintah Daerah melalui instansi Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan kampung, memberikan bantuan modal usaha yang bersumber dari dana Otsus, guna mengembangkan usaha ekonomi produktif masyarakat Asli Papua.
Penjabat Bupati juga mengatakan bahwa bantuan usaha ekonomi kreatif merupakan program berkelanjutan yang diberikan secara bertahap sesuai kemampuan dana yang ada. Mereka yang diberikan bantuan adalah yang telah terdata di instansi BPMPK sedangkan bagi yang belum akan diupayakan pada tahun-tahun mendatang. Untuk itu Penjabat Bupati Nabire Sendius Wonda, menghimbau kepada semua penerima bantuan, agar bantuan modal usaha yang diberikan berupa barang, agar benar-benar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan usaha yang dimiliki.
Dirinya juga berharap kepada instansi teknis dalam hal ini BPMPK, tidak hanya memberikan bantuan akan tetapi juga melakukan pembinaan dan pendampingan secara berkala terhadap para penerima bantuan, melakukan monitoring terhadap usaha-usaha yang telah menerima bantuan, sehingga usaha ekonomi produktif masyarakat Asli Papua dapat sukses dan berhasil sesuai dengan harapan kita bersama, karena hal ini sangat sejalan dengan Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinnsi Papua dalam rangka mewujudkan masyarakat Papua yang Bangkit, Mandiri Dan Sejahtera.
Mengakhir sambutannya, Penjabat Bupati Nabire Sendius Wonda, Mengingatkan serta mengajak kepada kita semua, pada tanggal 9 Desember 2015 nanti, Kabupaten Nabire akan melaksanakan Pilkada serentak pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Nabire. Mari kita sukseskan Pilkada Kabupaten Nabire dengan memilih pada hari pemungutan suara, serta menjaga situasi dan kondisi kabupaten Nabire, agar tetap aman dan kondusif sehingga aktifitas Pemerintah dan masyarakat terutama Pilkada dapat berjalan dengan aman, lancar dan sukses. (u.r)
668 orang membaca tulisan ini