Hasil survey Bakorsurtanal dan Badan Pertanahan Provinsi Papua bahwa lahan potensial untuk perkebunan di Kabupaten Nabire seluas 2.231.049 Ha. Luas lahan pertanian yang meliputi padi, palawija dan holtikultura diupayakan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun guna meningkatkan produksi pertanian dan pendapatan para petani. Luas lahan pertanian untuk tahun 2011 belum mendapatkan data yang riil sehingga masih menggunakan data tahun 2008 – 2009 sebagai bahan acuannya, seperti pada tabel berikut ini :
Sementara itu realisasi produksi pertanian berupa sayuran dan buah-buahan selama tahun 2011 sebagaimana tabel dibawah ini :
Sementara itu luas tanam dan produksi buah-buahan seperti pada tabel berikut ini :
Sekalipun potensi lahan pertanian di Kabupaten Nabire cukup luas, akan tetapi beberapa komoditi pertanian yang dijual di pasar-pasar yang ada di Nabire sebagian besar berasal dari luar Nabire/Papua seperti beras, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Salah satu produksi pertanian yang menjadi primadona Kabupaten Nabire untuk dipasarkan keluar daerah adalah jeruk manis yang dikirim ke Makasar dan Surabaya.
Dari hasil monitoring akhir tahun 2011 harga sayur-sayuran dan buah-buahan di tingkat pedesaan (borongan) adalah sebagai berikut
Sedangkan harga buah-buahan ditingkat pedesaan sebagaimana tabel berikut :
Salah satu pendukung dalam peningkatan produksi pertanian adalah tersedianya benih/bibit dengan jumlah dan mutu yang memadai. Untuk itu telah dikembangkan beberapa Balai Benih/Pembibitan baik yang dimiliki Pemerintah maupun Swasta. Data Balai Benih dan peningkatan bibit pertanian adalah sebagai berikut
Untuk memudahkan dalam pembinaan para petani telah terbentuk sebanyak 318 kelompok tani dan dalam pengendalian hama tanaman telah terbentuk 30 Regu Pengendali Hama (RPH), yang melibatkan petani. Data selengkapnya seperti pada tabel dibawah ini :
Dari 618 kelompok tani tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Dalam melakukan pembinaan kepada petani melalui penyuluhan telah terbentuk 88 wilayah kerja penyuluh pertanian (WKPP) dengan jumlah penyuluh 55 orang dan telah dibangun 5 Balai Penyuluhan Pertanian serta 6 Pos Penyuluhan Pertanian. Data selengkapnya pada tabel berikut ini :
Adapun data pos penyuluh lapangan karena belum mendapat data riil , maka masih menggunakan data tahun 2009 sebagaimana tabel berikut :
2,120 orang membaca tulisan ini