NABIREKAB.GO.ID – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Nabire menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2025–2029 di Aula RRI Nabire, Selasa (19/8/2025).
Forum strategis ini menjadi wadah bagi pemerintah daerah, DPRD, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menyatukan visi pembangunan Nabire ke depan.
Capaian Pembangunan Periode Pertama
Sejak dilantik sebagai Bupati Nabire pada periode 2021–2024, Mesak Magai berhasil menorehkan sejumlah capaian signifikan. Salah satu indikator keberhasilan tersebut tercermin pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai angka 72,28 pada 2024, menempatkan Nabire di urutan kedua setelah Timika di Provinsi Papua Tengah. Peningkatan ini dipicu oleh perbaikan di tiga sektor utama: pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Di bidang kesehatan, angka harapan hidup masyarakat Nabire meningkat dari 68,73 tahun pada 2023 menjadi 68,83 tahun pada 2024. Perbaikan layanan dasar kesehatan, pengadaan tenaga medis, dan peningkatan fasilitas Puskesmas di distrik-distrik menjadi faktor kunci.
Sementara itu, sektor ekonomi yang sempat melambat pada 2021, kembali bangkit dengan pertumbuhan mencapai 3,78 persen pada 2024. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) juga menunjukkan tren positif, dengan perputaran uang mencapai triliunan rupiah.
Meski demikian, tantangan kemiskinan masih menjadi fokus utama. Angka kemiskinan ekstrem berhasil ditekan hingga 3 persen, namun angka kemiskinan umum masih relatif tinggi. Hal ini menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Nabire untuk ditangani pada periode kedua.
Musrenbang: Menyusun Peta Jalan Lima Tahun
Kepala Bappeda Nabire, Dr. H. Mukayat, S.Pd., M.Si., M.Sc., M.Pd., menekankan pentingnya Musrenbang RPJMD sebagai forum partisipatif. “RPJMD bukan sekadar dokumen, tetapi pedoman implementatif pembangunan. Semua elemen harus memberi masukan agar hasilnya benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Ia juga memaparkan tahapan penyusunan RPJMD yang kini memasuki fase ke-12 dari 17 tahapan. Pendekatan yang digunakan mencakup aspek teknokratis, partisipatif, politis, serta bottom-up dan top-down, sehingga pembangunan Nabire dapat berjalan menyeluruh dan terukur.
Komitmen Bupati Mesak Magai: Nabire Maju, Damai, dan Mandiri
Dalam sambutannya, Bupati Nabire Mesak Magai, S.Sos., M.Si., menegaskan visi pembangunan Nabire lima tahun ke depan dengan semboyan “Nabire Maju Damai Mandiri Sejahtera Secara Berkelanjutan.” Ia memprioritaskan dua pilar utama yang dinilai fundamental: keamanan dan kebersihan.
“Keamanan adalah kebutuhan dasar yang harus terjaga. Tanpa keamanan, pembangunan di sektor manapun tidak akan berjalan. Begitu juga kebersihan, yang menjadi cerminan wajah Nabire sebagai kota peradaban Papua Tengah,” tegas Mesak.
Bupati juga menyoroti pemerataan pendidikan, khususnya keterbatasan tenaga guru di distrik pedalaman seperti Dipa dan Menou. Sebagai solusi, pemerintah akan menata kembali penempatan guru dan membangun asrama kecil di perkotaan untuk menampung anak-anak dari daerah terpencil agar mereka mendapat akses pendidikan yang layak.
Zonasi Pembangunan dan Optimalisasi Potensi Lokal
Mesak Magai mengarahkan pembangunan Nabire dengan konsep tiga zona utama: pesisir dan kepulauan, perkotaan, serta pegunungan. Setiap zona akan mendapat alokasi anggaran sesuai kebutuhan khas dan potensinya.
Zona Pesisir dan Kepulauan: Difokuskan pada pengembangan sektor perikanan, termasuk optimalisasi produksi nelayan Teluk Umar. Pemerintah berkomitmen memastikan hasil tangkapan ikan bisa dipasarkan langsung di Nabire, sehingga uang beredar di masyarakat.
Zona Perkotaan: Penataan infrastruktur, kebersihan kota, peningkatan kualitas pendidikan, dan pembangunan fasilitas publik menjadi prioritas.
Zona Pegunungan: Pemberdayaan ekonomi lokal melalui pertanian dan perkebunan rakyat, serta pemerataan tenaga guru dan tenaga kesehatan.
Bupati juga menegaskan pengawasan ketat terhadap pengelolaan dana desa serta mewajibkan para kepala desa untuk tinggal di kampung masing-masing agar pelayanan masyarakat tidak terabaikan.
Sinergi DPRD dan Pemerintah
Ketua DPRD Nabire, Nancy Karolin Worabay, S.Sos., M.Ip., menekankan pentingnya sinergi antara visi Bupati dan aspirasi rakyat. Ia berharap RPJMD kali ini dapat benar-benar menyerap masukan masyarakat sekaligus sejalan dengan program APBD.
Fondasi Visi Lima Tahun ke Depan
Visi dan misi Bupati Mesak Magai periode kedua mencakup lima bidang utama:
Satu, Pembangunan SDM berkualitas melalui pendidikan dan kesehatan.
Dua, Penguatan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal.
Tiga, Peningkatan infrastruktur dasar dan penunjang.
Empat, Stabilitas keamanan dan ketertiban.
Lima, Reformasi birokrasi untuk pemerintahan yang bersih, profesional, dan melayani.
Dengan komitmen tersebut, Nabire diharapkan terus melangkah menjadi kabupaten yang maju, damai, mandiri, dan sejahtera, serta menjadi pusat pertumbuhan baru di Papua Tengah. (Admin/D)
99,873 orang membaca tulisan ini
