Nabirekab.go.id – Pemerintah Kabupaten Nabire berkomitmen untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari komunitas terpencil, khususnya suku Auye (atau Ause), melalui pembangunan asrama pendidikan khusus. Langkah ini menjadi wujud nyata perhatian Bupati Nabire, Mesak Magai, terhadap pemerataan layanan dasar di wilayah Papua Tengah.
Komitmen tersebut disampaikan Bupati Mesak dalam forum Rapat Kerja Bupati se-Papua Tengah bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, yang digelar di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah, Kamis (24/4/2025).
“Saya mau anak-anak dari suku Auye bersekolah seperti anak-anak kita lainnya. Mereka harus dididik agar kelak bisa menjadi pemimpin di Nabire, di Papua Tengah, bahkan di Indonesia,” tegas Bupati Mesak Magai di hadapan peserta rapat kerja.
Bupati menjelaskan bahwa suku Auye/Ause termasuk dalam kelompok komunitas terasing yang tinggal di wilayah pegunungan dengan akses yang sangat terbatas. Kondisi geografis ini menjadi tantangan besar dalam pemerataan layanan dasar, terutama pendidikan dan kesehatan.
“Mereka tinggal di daerah pegunungan yang sangat sulit dijangkau. Karena akses terbatas, mereka belum mendapatkan hak-hak dasar seperti pendidikan yang memadai,” ujarnya.
Anak-anak dari suku Auye, menurut Bupati, sering kali tidak dapat bersekolah karena kebiasaan hidup nomaden dan keterlibatan dalam aktivitas orang tua di hutan atau kebun. Oleh karena itu, pembangunan asrama khusus di kota Nabire dinilai menjadi solusi strategis agar anak-anak ini bisa tinggal, belajar, dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan terpantau.
“Rencana kami adalah membangun asrama khusus agar mereka bisa tinggal dan sekolah di Nabire. Ini akan menjadi langkah awal untuk menyentuh masyarakat terasing dengan layanan pendidikan dan kesehatan,” tambahnya.
Lebih jauh, Bupati Mesak menyatakan bahwa pembangunan asrama ini juga merupakan bagian dari investasi jangka panjang pembangunan sumber daya manusia (SDM) Papua Tengah, terutama bagi anak-anak asli Papua.
Selain membangun asrama baru, Pemerintah Kabupaten Nabire juga tengah merancang revitalisasi dan pembenahan beberapa asrama yang sudah ada di kota Nabire, agar dapat digunakan untuk menunjang pengembangan SDM lokal secara lebih luas dan inklusif.
“Saya ingin semua anak-anak di Nabire, tanpa kecuali, memiliki akses yang layak terhadap pendidikan, sebagaimana anak-anak lainnya di seluruh Indonesia,” pungkas Bupati Mesak Magai.
Berita ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Nabire dalam mewujudkan keadilan pendidikan dan meninggalkan taktik pembangunan yang eksklusif, demi menghadirkan masa depan yang setara bagi seluruh anak-anak Papua Tengah, tanpa memandang asal suku atau lokasi geografis. ** (Admin/E)
2,565 orang membaca tulisan ini