Nabirekab.go.id – Bupati Nabire, Mesak Magai, S.Sos., M.Si membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode 2021-2026 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun anggaran 2023 Kabupaten Nabire, di Guest House Rabu (30/03/2022).
Musrembangda dihadiri Plt.Sekda Nabire, Herman Kayame, ST, MT, dan unsure Forkopimda Nabire, Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Nabire, dan seluruh OPD Kabupaten Nabire.
Bupati Mesak menyampaikan sejumah hal utama yang menjadi perhatian dalam pembangunan Kabupaten Nabire ke depan.
Pertama, berkenaan dengan misi utama, yakni stabilitas keamanan dan kenyamanan masyarakat, Bupati mesak menyampaikan keamanan dan ketertiban masyarakat adalah hal utama.
“Nabire ini sentral dari semua aspek, baik pendidikan, kesehatan dan ekonomi di kawasan Papua tengah jadi semua ini akan berjalan kalau kita bersama-sama menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Saya minta semua pimpinan OPD dan seluruh masyarakat menciptakan keamanan dan kenyamanan berama unsur Polri dan TNI di wilayah ini agar semua kegiatan dan program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik, lancar dan sukses,” pinta Bupati.
Kedua, berkenaan dengan peningkatan prekonomian di Kabupaten Nabire. Kata Bupati, “Nabire memiliki potensi besar, baik perikanan, pertanian, pertambangan, dan lainnya. Maka saya bagi tiga zona pemberdayaan prekonomian masyarakat. Tiga zona ini memiliki potensi kekayaan alam yang berbeda dan karakter masyarakat juga berbeda, yaitu zona pesisir dan kepulauan, zona perkotaan dan dataran rendah, serta zona lereng gunung/pegunungan.”
“Potensi ini bagaimana kita tingkatkan. Kekayaan pesisir misalnya, masyarakat Yaur itu satu malam mincing bisa sampai 4 atau lima gulbox tetapi tidak bisa pasarkan. Ini contoh saja. Jadi, kita pikirkan bagaimana kita fasilitas masyarakat agar dapat pasarkan hasil tangkapan dan berdayakan mereka agar hal itu menjadi mata pencaharian mereka sehingga dapat mensejahterahkan mereka,” kata Bupati Mesak.
Bupati Mesak juga menjelaskan, “Di bidang pertanian misalnya, orang Papua punya tiga lahan, yaitu lahan pekarangan
rumah, lahan kebun dan lahan tempat mencari yaitu di hutan atau di laut.
Sekarang bagaimana kita kelola tiga lahan ini, bagaimana pemerintah mendorong hal ini agar masyarakat kita dapat mengelola untuk kesejahteraan mereka. Inilah tugas kita, semua OPD. Kalau petani di Jawa lahannya hanya dua, satu di pekarangan dan satu di sawa.
Saya minta OPD dan kepala distrik agar mendorong bagaimana kelola lahan ini. Selama ini, masyarakat hanya tanam tanaman jangka pendek saja, sekarang kita dorong satu lahan tanaman jangka panjang dan satu lahan tanaman jangka pendet,” kata Bupati.
Di bidang peternakan, salah contoh misalnya, peternakan ayam potong. “Saya mau hentikan pengiriman ayam potong dari luar daerah dalam rangka berdayakan masyarakat, sekarang masyarakat beternak, SKPD terkait dorong hal ini. Ayam potong di luar sana hidup 28 hari, perjalanan 2 minggu dan belum tentu laku semua dan jika umur hidup melebihi umur mati maka kita makan bangkai. Saya mau kita harus produksi ayam. Saya sangat tidak setuju kita makan bangkai.”
“Sekarang, OPD mampu mendorong peternak di Nabire untuk menjamin sejumlah kabupaten. Jika mereka mampu, saya hentikan ayam dari luar. Tapi tidak boleh monopoli. Ada satu pengusaha sampaikan kepada saya bahwa dia mau produksi 10 ribu ekor per bulan, saya bilang itu monopoli. Kita mau pemberdayaan masyarakat. Saya bilang kalau mau produk bibit ayam, saya izinkan agar masyarakat beli di situ dan bisa beternak. Nah, dinas terkait bekerja keras produksi pakan, ketika pakan ada dengan harga murah masyarakat akan semangat beternak,” kata Bupati Mesak.
Ketiga, sektor pendidikan dan kesehatan adalah pelayanan dasar yang harus kita maksimalkan ke depan. “Saya ingin fokus pada jangkauan pendidikan dan kesehatan di wilayah-wilayah terisolir. Kita ketahui bahwa banyak tugas pembenahan pendidikan dan kesehatan di dalam kota tetapi lebih sayang itu anak-anak dan masyarakat yang berada di wilayah terisolir, tenaga pendidikan dan kesehatan tidak bisa ke sana karena jangkauan sulit,” kata Bupati.
“Salah satu contoh, anak-anak dari Poronai, tidak ada guru di sana dan ke sana susah,maka saya sedang carikan tempat agar anak-anak itu ditempatkan di satu tempat agar mereka belajar di sini. Nabire dan Papua umumkan ini maju ketika anak-anak Poronai, suku Keu dan lainnya mereka jadi sarjana dan menjadi pendeta, pastor. Jadi ini tugas berat kita. Orang Papua menjadi tuan di atas negerti negeri sendiri ketika suku-suku terasing ini dapat sekolah dan dapat layanan kesehatan, kita bekerja dan berjuang agar mereka dapat sekolah. Kita juga konsen di Siriwo, Dipa dan Menou, bagaimana anak-anak dapat sekolah. Saya minta OPD terkait berupaya mencari solusi-solusi yang nyata,” pinta Bupati.
“Daerah Dipa, saya sudah melihat di lapangan bahwa di sana hanya orang-orang tua saja dan semua yang muda sudah pindah ke kota karena itu saya sedang upayakan asrama agar mereka dapat sekolah. Di Menou, ada satu sekolah yang kami akan tinggalkan anak-anak untuk kelas 1 dan 2, yang lain dipindahkan agar mereka dapat sekolah. Daerah Siriwo, ada dua kampung Tibai dan Mabou itu kita pindahkan di kampung Diyaiku, di sana ada sekolah dan tahun ini saya bangun perumahan agar guru dan anak-anak tinggal di situ dan mereka bisa sekolah,” kata dia.
Keempat, bupati soroti penggunaan dana desa. “Dana desa bukan untuk bagi-bagi di kota. Sekarang ini, maskawin saja pakai dana desa. Bagaimana kita mau maju, bagaimana kampung mau maju. Tolak ukur kemajuan kabupaten itu sebenarnya adalah kemajuan kampung dari semua aspek. Jadi, saya minta agar kawal dana desa dengan baik agar dipergunakan sesuai dengan juknis dan sesuai dengan kondisi di kampung dan sejalan dengan visi dan misi. Dinas terkait dapat fasilitas kampung untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai dengan zona pembangunan yang saya jelaskan tadi,” harap Bupati Mesak.
“Sekarang, saya mengajak kita semua, seluruh OPD, mari kita bekerja untuk turunkan angka kemiskinan 24 persen di Kabupaten Nabire dengan membuat program-program yang nyata di lapangan,” ajak Bupati.
“Jadi kita semua ada di sini bekerja untuk rakyat. Jadi, bayangan saya tentang Nabire hebat adalah dengan melakukan hal-hal semacam ini. Mari kita wujudkan Nabire hebat dengan potensi yang ada ini,” harap Bupati. ***
1,664 orang membaca tulisan ini