
Nabirekab.go.id– Pemerintah Indonesia terus memperkuat fondasi sumber daya manusia unggul sejak usia dini melalui dua program strategis: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan penguatan literasi digital. Kedua program ini bukan hanya untuk mengatasi stunting dan kekurangan gizi, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang dalam membentuk generasi digital masa depan, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, saat meninjau langsung pelaksanaan program MBG di Kota Jayapura, Papua, Kamis (22/05/2025). Dalam kunjungannya ke SDN Inpres Kotaraja dan SDN Kotaraja, dua dari empat sekolah percontohan MBG di Papua, Nezar menyaksikan langsung antusiasme siswa serta kualitas gizi yang disediakan.
“Tadi kita melihat mereka begitu antusias. Menunya sudah memenuhi syarat pemerintah—terdiri dari protein, karbohidrat, susu, buah-buahan, sayuran, dan juga ikan,” ujar Nezar seperti dirilis komdigi.go.id.
MBG Papua Disesuaikan dengan Kearifan Lokal
Program MBG di Papua menyesuaikan waktu setempat, dengan jadwal penyajian makanan mulai pukul 09.00 WIT. Selain pemberian makanan bergizi, siswa juga mendapatkan edukasi mengenai pentingnya asupan gizi untuk pertumbuhan.
“Kita berharap pengawasan terhadap kebersihan dan kualitas makanan terus berjalan. Gizi anak-anak harus dijaga, karena ini adalah pondasi bagi pembangunan manusia Indonesia ke depan,” tegas Nezar.
Literasi Digital dan Akses Teknologi di Sekolah
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Komunikasi dan Digital turut menyerahkan dua unit laptop kepada sekolah sebagai bentuk dukungan penguatan literasi digital.
“Kita berharap perangkat ini dapat dimanfaatkan untuk mengakses sumber ilmu pengetahuan, serta meningkatkan kecakapan digital siswa. Tentu ini akan didukung oleh program literasi digital yang digerakkan oleh Dinas Kominfo di Jayapura,” jelasnya.
Nezar menegaskan bahwa kecakapan digital menjadi kompetensi wajib yang harus dimiliki generasi muda di tengah transformasi digital global. Oleh karena itu, pemerintah tidak hanya memberi alat, tetapi juga membangun ekosistem pembelajaran digital di sekolah-sekolah.
Perlindungan Anak di Ruang Digital: PP TUNAS
Nezar Patria juga menekankan urgensi perlindungan anak dalam ruang digital. Ia menyampaikan bahwa pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik untuk Perlindungan Anak (PP TUNAS).
“PP TUNAS dirancang agar anak-anak bisa menjelajah internet secara aman. Di sini, peran guru sangat penting sebagai pembimbing—menjelaskan konten yang layak dan tidak layak diakses anak-anak,” ujarnya.
Menuju Talenta Digital Unggul Indonesia Timur
Nezar menutup kunjungannya dengan penegasan bahwa kombinasi antara kecukupan gizi melalui MBG dan penguatan literasi digital adalah pondasi penting untuk mencetak talenta digital unggul dari Indonesia Timur, sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045.
“Gizi yang cukup akan membentuk tubuh yang sehat, sementara literasi digital akan mencetak pikiran yang cerdas. Ini dua sisi dari upaya kita untuk menciptakan generasi unggul dari Papua dan wilayah timur lainnya,” pungkasnya. (Admin E/komdigi.go.id).
2,339 orang membaca tulisan ini