Nabirekab.go.id – Bupati Nabire, Mesak Magai, S.Sos., M.Si dan Wakil Bupati Nabire, Ismail Jamaluddin mengusung 7 program 100 hari kerja pada masa kampanye.
Tujuh program tersebut adalah (1) Pencanangan Nabire Bersih, Aman, dan Nabire Terang; (2) Melakukan pemetaan potensi SDA, SDM, serta infrastruktur penunjang; (3) Restrukturisasi birokrasi; (4) Melaksanakan Rapat Kerja Daerah untuk Sinkronisasi Visi dan Misi dengan RPJD,RPJM dan RPJMN; (5) Membereskan masalah perizinan, retribusi dan pajak daerah; (6) Menghidupkan Sepak Bola Nabire; dan (7) Pemilihan kepala kampung langsung dari masyarakat secara serentak.
Mesak Magai, S.Sos., M.Si dan Ismail Jamaluddin terpilih dan dilantik oleh Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe atas nama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di gedung Negara Dok V Jayapura pada Senin, 8 November 2021 sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nabire Periode 2021-2026.
Jadi, implementasi 7 program kerja 100 jika dihitung berdasarkan kalender kerja Pemerintah Kabupaten Nabire, maka diawali pada Selasa, 9 November 2021 (satu hari setelah dilantik ) dan berakhir pada Rabu, 13 April 2022.
Tim Nabirekab.go.id telah melakukan wawancara eksklusif dengan Bupati Nabire, Mesak Magai, S.Sos., M.Si pada tanggal 14 April 2022 berkenaan dengan implementasi 7 program 100 hari kerja tersebut.
Berikut kutipan wawancaranya.
Pada saat kampanye, Pak Bupati dan Wakil Bupati mengusung 7 program untuk dikerjakan dalam 100 hari kerja. Bagaimana implementasi 7 program 100 hari kerja tersebut Pak?
Benar, ada 7 program yang kami janjikan kepada masyarakat saat kampanye. Jadi, setelah kami dilantik, pada hari kedua saya dan pak wakil langsung ke Nabire dan kami langsung star kerja.
Apa langkah pertama yang Pak Bupati lakukan?
Saya rapat dengan perangkat daerah untuk bicara program tersebut sekaligus serahkan visi dan misi kami untuk sinkronisasi dan melihat kondisi anggaran karena program-program ini membutuhkan anggaran besar juga.
Jadi, program pertama saya mulai dengan penerangan. Saya perintahkan bahwa jalan-jalan utama di Nabire yang selama ini gelap dipasang lampu jalan. Sekarang jalan-jalan utama sudah menyala.
Saya sampaikan terima kasih semua pihak dan saya minta agar ini terus dipertahankan. Saya minta agar masyarakat ikut menjaga agar kota Nabire ini tidak seperti kota mati kalau malam hari.
Bagaimana dengan soal sampah Pak?
Soal sampah ini kan jadi masalah selama ini. Jadi, saya sudah ambil langkah, mulai Apel Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2022, pada hari Kamis, 24 Februari 2022 di halaman Kantor Bupati. Semua unsur diundang pada apel I ini, baik ASN, TNI/Polri, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum dan sudah canangkan “Aksi Nyata Atasi Sampah Nabire”.
Jadi, pengelolaan sampah ini sekarang sudah ditangani serius dan baik oleh dinas terkait bekerja sama dengan Den Zipur dan pihak lainnya.
Bisa kita lihat, sekarang tidak seperti dulu, Nabire sudah bersih. Oleh karena itu, saya minta kepada seluruh masyarakat agar jangan membuang sampah sembarangan, buang di tempat pembuangan sementara yang telah tersedia seperti di Oyehe, sejumlah pasar dan lainnya.
Langkah-langkah apa yang Pak Bupati lakukan berkenaan dengan stabilitas keamanan?
Keamanan itu faktor utama untuk menjalankan semua aktivitas pemerintahan dan aktivitas masyarakat. Karena itu, saya sudah membuat terobosan dengan menggelar coffee morning di Kantor Bupati Nabire, pada tanggal 23 Maret 2022 untuk membahas dan melakukan pemetaan sejumlah persoalan di Nabire yang dapat berpotensi terjadinya gangguan stabilitas keamanan.
Kami undang dan hadir adalah Kapolres Nabire, AKBP I Ketut Suarnaya, S.I.K., S.H,; Dandim 1705 Nabire, Letkol Inf Anjuanda Pardosi, Kepala Kejaksaan Negeri Nabire, Muhammad Rizal, SH. MH, Ketua Pengadilan Negeri Nabire, Rudy Seryawan, SH, perwakilan DPRD Nabire, sejumlah komandan kesatuan TNI/Polri yang ada di Nabire, para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, para kepala suku, dan sejumlah tamu undangan lainnya. Itu komitmen saya untuk menjaga stabilitas keamanan daerah Kabupaten Nabire.
Tadi, Bapak sudah jelaskan terkait dengan soal penerangan jalan, sampah dan stabilitas sudah sukses dilakukan. Bagaimana implementasi program pemetaan potensi SDA, SDM, serta infrastruktur penunjang?
Pemetaan itu penting untuk kemajuan sebuah daerah. Karena itu, saya sudah membagi Kabupaten Nabire ini menjadi tiga zona pembangunan. Zona pesisir dan kepulauan, zona dataran rendah dan perkotaan serta zona lereng dan pegunungan. Masing-masing daerah ini punya potensi yang berbeda, baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan infrastruktur sebagai daya dukung.
Dokumen pemetaan sekarang sudah siap. Sekarang, saya sudah perintahkan kepada perangkat daerah untuk kembangkan potensi yang di tiga zona ini sesuai dengan tupoksi masing-masing dan bekerja sama dengan kepala distrik dan kepala kampung.
Jadi, pembangunan ekonomi dan pendidikan berdasarkan data ini. Bidang ekonomi ini, saya minta kepada dinas terkait untuk fasilitas pembentukan Badan Usaha Milik Desa dengan melibatkan para sarjana yang menganggur dari kampung masing-masing agar potensi dikelola dalam wadah tersebut.
Bagaimana dengan restrukturisasi birokrasi pak?
Restrukturisasi birokrasi inikan dalam rangka penyegaran dan promosi. Saya sudah lakukan dengan melantik Pelaksana Tugas Sekda dan Plt Pimpinan SKPD, Pejabat Administrator Eselon IIIA, Kepala Distrik, dan Sekretaris Distrik di lingkungan Pemkab Nabire, di Graha Bethesda, Karang Mulia Nabire pada tanggal 4 Maret 2022.
Ini saya harus sampaikan bahwa restrukturisasi birokrasi ini amanat Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020, Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen ASN. Jadi, saya lihat kepangkatan, latar belakang pendidikan dan sudah mempertimbangkan keterwakilan dari keragaman yang di Nabire.
Apa artinya keterwakilan dari keragaman yang di Nabire Pak?
Kita tahu Nabire ini kan ada 79 kerukunan suku yang berbeda budaya, agama, dan ras. Sementara suku asli, ada 9 yang terdiri dari 6 suku pesisir dan 3 suku di wilayah gunung. Jadi, dalam restrukturisasi birokrasi saya sudah memperhatikan hal ini dengan baik.
Jadi untuk suku asli Nabire pada pemerintahan sebelumnya, anak asli Nabire tidak sampai 3 orang yang menjadi pejabat eselon II di daerah ini. Hari ini, ada 8 orang lebih orang asli pesisir menjadi pejabat.
Jika dihitung termasuk suku asli Nabire dari gunung dan lereng dan di lembah, yang diberikan kepercayaan untuk menduduki jabatan eselon II mencapai 12 orang.
Bagaimana dengan Rapat Kerja Daerah untuk Sinkronisasi Visi dan Misi dengan RPJD, RPJM dan RPJMN?
Bagian ini sebenarnya tugas Bappeda tetapi setelah saya amati selama inikan kebanyakan program kerja tidak lihat kondisi rill masyarakat kita dan asal-asal saja. Padahal perencanaan itu harus dari kampung, lihat potensi dan masalah di kampung dan perencanaan yang baik akan mempermudah dalam penyelesaian masalah yang ada.
Jadi, saya sudah perintahkan agar pastikan semua kampung melakukan musrembang dan dilanjutkan ke distrik dan kabupaten. Saya senang karena hal ini sudah sukses dilaksanakan.
Untuk tingkat kabupaten sudah dilaksanakan di Guest House pada tanggal 30 Maret 2022 dengan melibatkan semua pihak. Pada saat itu, saya juga telah menekankan sejumlah hal yang menjadi fokus SKP dan fokus Kampung untuk menjadikan Nabire Hebat dengan memberdayakan kapasitas masyarakat untuk mengelola potensi yang ada untuk memajukan Nabire.
Pak Bupati juga sudah berjanji untuk membereskan masalah perizinan, retribusi dan pajak daerah untuk dalam rangka meningkatkan PAD Kabupaten Nabire? Apa langkah-langkah yang Bapak lakukan?
Itu terkait mendorong iklim usaha dan peningkatan PAD kabupaten Nabire. Selama ini PAD kita masih di bawah 30 Milyar saja, padahal Nabire ini punya potensi besar. Ini sudah mulai kerjakan oleh Dispenda, Satu Atap, dan OPD lain bersama Sekda dan Bappeda. Sudah mulai tertibkan sekarang. Saya mau PAD kita harus naik di tahun ini karena selama ini PAD kecil karena belum maksimal dikelola padahal kita punya banyak sumber PAD.
Ini terkait dengan janji Pak Bupati untuk menghidupkan Sepak Bola Nabire. Bagaimana implementasi pak?
Iya. Itu saya sudah janjikan kepada masyarakat pada saat kampanye. Ya, karena, Nabire ini kan banyak potensi pemain tetapi selama kurang lebih 10 tahun inikan tidak ada iven sepaka bola. Masyarakat kan selama ini ingin hidupkan sepak bola agar tim kebanggaan warga Nabire, Persinab bisa aktif kembali.
Pada saat rapat pertama, saya sampaikan agar siapkan SK bupati untuk Bupati Cup 1 sebagai sarana seleksi pemain Persinab. Itu kita sudah lakukan, Bupati Cup sudah dilaksanakan dengan sukses, 36 tim bermain selama 1 bulan.
Kita seleksi 30 pemain Persinab dari 70 orang dari tim yang bertanding dalam Bupati Cup I. Saya sudah sampaikan seleksi harus independen. Itu panitia yang kerjakan, nanti bulan Oktober 2022 ini apabila tidak ada halangan saya akan bawa Persinab bermain pada Divisi III. Mohon dukungan dari pecinta sepak bola Nabire untuk tim kebanggaan kita, Persinab.
Ini pertanyaan terakhir, bagaimana dengan pemilihan Kepala Kampung?
Saya mau lakukan tahun 2022 ini. Sebenarnya harus saya lakukan dalam 100 hari kerja tetapi kami belum lakukan karena terkonsentrasi pada pertandingan Bupati Cup dan agenda lain yang penting untuk daerah. Anggaran untuk pemilihan sudah ada dan pemilihan kepala kampung secara langsung ini penting agar terpilih kepala kampung sesuai hati nurani masyarakat di kampung dan kampung menjadi berkembang dan maju.
Setelah 7 program sukses dilaksanakan, apa fokus Pak Bupati ke depan?
Masyarakat Nabire dapat melihat sendiri apa yang sudah kami kerjakan untuk program 100 kerja. Dari tujuh program ini, saya kira sudah kami kerjakan semua termasuk pemilihan kepala kampung segera akan dilakukan walaupun tertunda. Jadi, saya dan wakil bupati meminta dukungan dalam tindak lanjut program-program yang perlu tindak lanjuti dengan tetap menjaga stabilitas keamanan daerah.
Sekarang kami sedang fokus pada layanan dasar pembenahan pendidikan, kesehatan, peningkatan ekonomi masyarakat. Soal ekonomi ini, saya sampaikan bahwa Nabire ini surga, potensi apa saja ada di ini, tanah subur, peternakan bisa, perikanan bisa, pertanian juga tanah subur, mari kita kelola itu semua untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Nabire dengan DPA yang ada di SKP masing-masing.
Kami juga fokus pada pembenahan dalam kota serta membina dan merawat keragaman suku, budaya dan agama yang ada di Nabire. Soal keragaman ini penting karena Nabire ini Indonesia kecil, ini kekuatan kita untuk kemajuan Kabupaten Nabire.
Potensi yang kita miliki ini luar biasa. Itu yang selalu saya bilang Nabire Hebat. Mari kita kelola semua ini tanpa membeda-bedakan suku dan agama di Kabupaten Nabire. *** (Tim Diskominfo Nabire)
1,647 orang membaca tulisan ini