Sejalan dengan motto “Membara Kasih Kediri Masyarakat” Kabupaten Nabire terdiri dari masyarakat yang sangat majemuk, baik dari segi Agama, Etnis, Bahasa, Budaya yang berbeda – beda, dengan kata lain Kabupaten Nabire merupakan miniature Indonesia. Masyarakat pun menyadari bahwa perbedaan yang ada bukan masalah tetapi merupakan potensi dan kekuatan untuk membangun Kabupaten Nabire. Untuk itu pembangunan dibidang keagamaan memiliki arti sangat penting dalam upaya meningkatkan pembangunan bagi semua bidang dan sektor, serta menjadi perhatian dan prioritas utama pemerintah. Hal ini dapat kita lihat didalam setiap program pembangunan, masalah keagamaan selalu dijadikan dasar dan sasaran yang akan dicapai yaitu peningkatan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang juga menjadi landasan moril untuk melaksanakan pembangunan.
Demikian sambutan Bupati Nabire Isaias Douw,S.Sos yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Nabire Drs. Johny Pasande pada acara Pertemuan Tenaga Harmonisasi Lintas Agama di Kabupaten Nabire Rabu 10 September 2014 yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Papua Sub bagian Hukum Dan KUB dan mengambil lokasi di Aula Guest House Jl Merdeka Nabire. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kakanwil Kementrian Agama provinsi Papua Jannus Pangribuan,SH,MM, Unsur Muspida Kab Nabire,Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Kab. Nabire Drs.I Wayan Mintaya,Kakan Kementrian Agama Kab. Nabire Rekih Lumentah,S.Pd.K, para kepala SKPD, Tokoh – tokoh Agama / Pimpinan Organisasi Lembaga Keagamaan serta undangan lain.
Senada juga yang disampaikan oleh Kakanwil Kementrian Agama bahwa dengan adanya kegiatan ini akan lebih memantapkan peran dan fungsi Tokoh lintas agama sebagai mediator dan pemersatu dalam semangat kebersamaan dan persaudaraan yang mampuh melakukan langkah – langkah preventif sebelum timbul masalah, demi terwujudnya masyarakat Nabire yang religious, toleran rukun dan harmonis.
1,507 orang membaca tulisan ini